Kelas XI
CARA MENENTUKAN BILANGAN KUANTUM
40Zr
1. Buat dulu konfigurasi elektronnya
40Zr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d2
2. Keempat bilangan kuantum ditentukan dari konfigurasi elektron terakhir, yaitu 4d2
3. Karena Tingkat energi pada konfigurasi terakhir adalah 4, maka bil.kuantum utama (n) = 4
4. Karena konfigurasi berakhir di blok d, maka harga bilangan kuantum azimut (l) = 2 ( Jika berakhir di sub kulit s → l=0, p → l=1, d → l=2, f → l=3, dst..)
5. Karena berakhir pada blok d, maka jumlah orbital pada sub kulit d ada 5, yaitu dari –l, sampai dengan +l, termasuk 0, yaitu -2, -1, 0, +1, +2, dan karena jumlah elektron pada konfigurasi terakhir sebanyak 2, maka panah elektron diisi dari magnetik -2, dan -1, (yang lain kosong karena jumlah elektronnya hanya ada 2) maka harga bilangan kuantum magnetik (m) = – 1
6. karena arah panahnya ke atas, maka harga bilangan kuantum spin(s) = +½
KESIMPULAN : dari unsur 40Zr didapat n = 4, l = 2, m = –1, s = +½
PERIODE didapat dari tingkat energi tertinggi pada konfigurasi elektron, yaitu 5 pada 5s2, sehingga 40Zr akan berada pada Periode 5.
Sedangkan GOLONGAN, karena berakhir di blok d, maka pasti Golongan B, jumlah elektron pada 5s2 dan 4d2 kemudian di jumlah, yaitu 2 + 2 = 4 ditulis dengan angka romawi (IV), sehingga 40Zr akan berada pada Golongan IVB
CATATAN UNTUK MENENTUKAN GOLONGAN :
Jika berakhir di sub kulit s atau p, maka golongan A,
Jika berakhir di sub kulit d, maka golongan B
Jika berakhir di sub kulit f, maka golongan lantanida / aktinida (jika periode 6 maka lantanida, dan jika periode 7 aktinida)
KESIMPULAN :
40Zr → Periode 5, Golongan IVB
KELAS X
STRUKTUR ATOM
Jauh pada masa lalu manusia telah menduga bahwa materi, walaupun kelihatannya kontinu, memiliki struktur tertentu pada tingkat mikroskopik diluar jangkauan indera kita. Dugaan ini tidak mengambil bentuk yang nyata hingga kira-kira satu setengah abad yang lalu, sejak waktu itu keberadaan atom dan molekul, partikel materi yang dasar dalam bentuk yang lazim telah dapat ditunjukkan, dan partikel dasar dari atom dan molekul yaitu electron, proton dan neutron telah teridentifikasi dan telah dipelajari. Dalam bab ini dan bab yang akan datang perhatian kita yang utama ialah struktur atom, karena struktur inilah yang bertanggung jawab mengenai hamper semua sifat dan materi yng telah membentuk dunia di sekeliling kita.
Setiap atom terdiri dari sebuah inti kecil yang terdiri dari proton dan neutron dan sejumlah electron pada jarak yang agak jauh. Terdapat desakan kuat pada pikiran kita untuk menganggap electron berputar di sekeliling inti seperti planet mengelilingi matahari, tetapi teori elektromagnetik klasik, menolak kemungkinan terdapatnya orbit elektron yang mantap. Dalam usaha memecahkan kesultan paradox ini, Niels Bohr menerapkan gagasan kuantum pada struktur atomic dalam tahun 1913 untuk mendapatkan model yang tetap memudahkan gambaran mental atom, walaupun ternyata terdapat kekurangan dan harus diganti dengan pemberian mekanika kuantum supaya didapatkan ketelitian dan kegunaan yang lebih besar. Teori Bohr mengenai atom hydrogen sangat berharga untuk dipelajari disebabkan oleh hal tersebut diatas dank arena teori itu menyiapkan transisi yang berharga ke teori kuantum atom yang lebih abstrak.
MODEL ATOM RUTHERFORD
Di akhir abad ke 19, ilmuwan sedang berusaha untuk menemukan apa yang ada di dalam suatu atom. Ini bukan suatu tugas gampang, atom adalah terlalu kecil untuk dilihat dari mikroskop, dan terlalu kecil untuk diperiksa dengan segala hal alat umum. Mereka mengetahui bahwa suatu material dibuat dari atom, tetapi beberapa cara diperlukan untuk saling berhubungan dengannya dengan cara yang akan membuat para ilmuwan memahami bagaimana mereka dibangun.
Walaupun ilmuwan dalam abad kesembilan belas menerima gagasan bahwa unsur kimia terdiri dari atom-atom, mereka tidak mengetahui tentang atom itu sendiri. Penemuan electron pada tahun 1897 dan pengetahuan bahwa semua atom mengandung electron menyiapkan pandangan yang penting mengenai struktur atomic. Elektron mengandung muatan listrik negatif, sedangkan atom muatan listriknya netral, jadi setiap atom harus mengandung cukup materi bermuatan positif untuk mengimbangi muatan negatif elektron-elektronnya.
Ketika J.J. Thomson ahli fisika Inggris dalam tahun 1898 mengusulkan bahwa atom merupakan bola bermuatan positif serbasama yang mengandung elektron, hipotesisnya dianggap sangat nalar. Model plum-pudding (model kue) Thomson - disebut demikian karena menyerupai kue yang berkismis – seperti gambar disamping maupun di bawah. Walaupun persoalan tersebut sangat penting, baru 13 tahun kemudian test eksperimental mdel kue ini dilakukan. Eksperimen ini, seperti yang akan kita lihat, memaksa kita untuk meninggalkan model yang kelihatannya berpeluang besar ini, yang tertinggal adalah konsep struktur atomic yang tidak dapat dipahami dari sudut pandang fisika klasik.
Di 1909, dua peneliti dari Ernest laboratorium Rutherford's di Universitas Manchester, Hans Geiger dan Marsden Ernest, menembak suatu berkas cahaya partikel alfa pada suatu kertas emas tipis. Partikel alfa telah dikenali dan dinamai (mereka disebut "sinar alfa") Dimulai dengan suatu dekade yang lebih awal dari Rutherford, ketika salah satu dari jenis radiasi yang disemburkan oleh unsur radioaktif seperti uranium. Yang sedang bergerak cepat dan bermuatan positif (sekarang dikenal sebagai nucleus helium kecepatan tinggi).
Menurut satu teori populer ketika itu, yaitu teori J. J. Thompson, atom dibangun sepanjang baris roti kismis dengan elektron (partikel unsur yang membawa muatan negatif) sebagai kismis dan dilapisi muatan positif untuk sisa dari roti kismis untuk memelihara keseluruhan secara elektris netral.
Jika model roti kismis adalah benar, masing-masing dari partikel alfa hendaknya menembus lurus melalui selaput emas tipis. Dalam eksperimen Geiger dan Marsden yang terjadi paling banyak adalah pembelokan kecil karena pengaruh lemah dari penyebaran muatan positif (efek dari elektron menjadi diabaikan). Apa yang ditemukan Geiger dan Marsden benar-benar menarik perhatian. Kebanyakan dari partikel alfa tentu saja pergi langsung melalui kertas emas dengan sedikit atau tidak ada penyimpangan. Tetapi suatu pecahan kecil (sekitar satu dibanding sepuluh ribu) yang memantul kembali, berakhir di sisi yang sama ketika berkas cahaya datang. Beberapa dikembalikan hampir sama seperti ketika mereka pergi.
Rutherford menguraikan tentang pantulan kembali ini sebagai peristiwa yang paling tidak masuk akal dalam hidupnya. Ia berkata, "seolah-olah kamu menembakan sebuah kulit kerang setebal 15 inci pada sepotong tisu dan itu kembali dan memukulmu". Pembelokan sangat besar seperti itu bisa berarti hanya satu hal: sebagian dari partikel alfa telah menumbuk konsentrasi muatan positif yang sangat besar. Model atom roti kismis Thomson dimana muatan positif tersebar tipis diatas keseluruhan atom, tidak mempunyai harapan menjelaskan hasil itu. Sebagai gantinya, di 1911, Rutherford menemukan suatu model baru menyangkut atom di mana semua muatan positif dipenuhi di dalam suatu inti kecil, yang sepuluh ribu kali lebih kecil dibanding atom secara keseluruhan. Itu setara dengan sebuah pualam pada pertengahan suatu stadion sepak bola. Elektron banyak, ia mengasumsikan, diletakkan dengan baik di luar inti itu . Pernyataan ini membuat kekaguman dan goncangan semua orang, atom yang mana planet, orang-orang, piano, dan segalanya terbuat dari sesuatu yang hampir seluruh ruangnya kosong.
Sifat – Sifat Periodik Unsur
Walaupun ilmuwan dalam abad kesembilan belas menerima gagasan bahwa unsur kimia terdiri dari atom-atom, mereka tidak mengetahui tentang atom itu sendiri. Penemuan electron pada tahun 1897 dan pengetahuan bahwa semua atom mengandung electron menyiapkan pandangan yang penting mengenai struktur atomic. Elektron mengandung muatan listrik negatif, sedangkan atom muatan listriknya netral, jadi setiap atom harus mengandung cukup materi bermuatan positif untuk mengimbangi muatan negatif elektron-elektronnya.
![]() |
Thomson's currant bun atomic model |
Di 1909, dua peneliti dari Ernest laboratorium Rutherford's di Universitas Manchester, Hans Geiger dan Marsden Ernest, menembak suatu berkas cahaya partikel alfa pada suatu kertas emas tipis. Partikel alfa telah dikenali dan dinamai (mereka disebut "sinar alfa") Dimulai dengan suatu dekade yang lebih awal dari Rutherford, ketika salah satu dari jenis radiasi yang disemburkan oleh unsur radioaktif seperti uranium. Yang sedang bergerak cepat dan bermuatan positif (sekarang dikenal sebagai nucleus helium kecepatan tinggi).
![]() |
The gold-foil experiment |
Jika model roti kismis adalah benar, masing-masing dari partikel alfa hendaknya menembus lurus melalui selaput emas tipis. Dalam eksperimen Geiger dan Marsden yang terjadi paling banyak adalah pembelokan kecil karena pengaruh lemah dari penyebaran muatan positif (efek dari elektron menjadi diabaikan). Apa yang ditemukan Geiger dan Marsden benar-benar menarik perhatian. Kebanyakan dari partikel alfa tentu saja pergi langsung melalui kertas emas dengan sedikit atau tidak ada penyimpangan. Tetapi suatu pecahan kecil (sekitar satu dibanding sepuluh ribu) yang memantul kembali, berakhir di sisi yang sama ketika berkas cahaya datang. Beberapa dikembalikan hampir sama seperti ketika mereka pergi.
Rutherford menguraikan tentang pantulan kembali ini sebagai peristiwa yang paling tidak masuk akal dalam hidupnya. Ia berkata, "seolah-olah kamu menembakan sebuah kulit kerang setebal 15 inci pada sepotong tisu dan itu kembali dan memukulmu". Pembelokan sangat besar seperti itu bisa berarti hanya satu hal: sebagian dari partikel alfa telah menumbuk konsentrasi muatan positif yang sangat besar. Model atom roti kismis Thomson dimana muatan positif tersebar tipis diatas keseluruhan atom, tidak mempunyai harapan menjelaskan hasil itu. Sebagai gantinya, di 1911, Rutherford menemukan suatu model baru menyangkut atom di mana semua muatan positif dipenuhi di dalam suatu inti kecil, yang sepuluh ribu kali lebih kecil dibanding atom secara keseluruhan. Itu setara dengan sebuah pualam pada pertengahan suatu stadion sepak bola. Elektron banyak, ia mengasumsikan, diletakkan dengan baik di luar inti itu . Pernyataan ini membuat kekaguman dan goncangan semua orang, atom yang mana planet, orang-orang, piano, dan segalanya terbuat dari sesuatu yang hampir seluruh ruangnya kosong.
The Rutherford model of the atom
Berdasarkan kepada fakta eksperimen itu, beliau mengemukan model atomnya yang menyatakan bahwa:- Hampir semua jisim atom tertumpu dalam satu kawasan yang sangat kecil, berat, dan bermuatan berpositif. Kawasan kecil ini disebut nukleus.
- Nukleus mengandung proton saja.
- Bilangan proton sama dengan bilangan elektron dalam atom
- Kebanyakan bagian dalam atom merupakan bagian kosong.
- Elektron-elektron bergerak dengan cepat mengelilingi pusat nukleus pada jarak yang berlainan.
Sifat – Sifat Periodik Unsur
Beberapa sifat periodik yang akan dibicarakan di sini adalah jari-jari atom, energi ionisasi, keelektronegatifan, afinitas elektron, sifat logam, dan titik leleh serta titik didih (Martin S. Silberberg, 2000).
a. Jari-jari Atom
Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom sampai kulit terluar. Bagi unsur-unsur yang segolongan, jari-jari atom makin ke bawah makin besar sebab jumlah kulit yang dimiliki atom makin banyak, sehingga kulit terluar makin jauh dari inti atom.

Unsur-unsur yang seperiode memiliki jumlah kulit yang sama. Akan tetapi, tidaklah berarti mereka memiliki jari-jari atom yang sama pula. Semakin ke kanan letak unsur, proton dan elektron yang dimiliki makin banyak, sehingga tarik-menarik inti dengan elektron makin kuat. Akibatnya, elektron-elektron terluar tertarik lebih dekat ke arah inti. Jadi, bagi unsur-unsur yang seperiode, jari-jari atom makin ke kanan makin kecil.

Dalam satu golongan, konfigurasi unsur-unsur satu golongan mempunyai jumlah elektron valensi sama dan jumlah kulit bertambah. Akibatnya, jarak elektron valensi dengan inti semakin jauh, sehingga jari-jari atom dalam satu golongan makin ke bawah makin besar.
Jadi dapat disimpulkan:
1) Dalam satu golongan, jari-jari atom bertambah besar dari atas kebawah.
2) Dalam satu periode, jari-jari atom makin kecil dari kiri ke kanan.
b. Energi Ionisasi
Energi ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron terluar suatu atom. Energi ionisasi ini dinyatakan dalam satuan kJ mol–1. Unsur-unsur yang segolongan, energi ionisasinya makin ke bawah semakin kecil karena elektron terluar makin jauh dari inti (gaya tarik inti makin lemah), sehingga elektron terluar makin mudah dilepaskan. Sedangkan unsur-unsur yang seperiode, gaya tarik inti makin ke kanan makin kuat, sehingga energi ionisasi pada umumnya makin ke kanan makin besar. Ada beberapa perkecualian yang perlu diperhatikan. Golongan IIA, VA, dan VIIIA ternyata mempunyai energi ionisasi yang sangat besar, bahkan lebih besar daripada energi ionisasi unsur di sebelah kanannya, yaitu IIIA dan VIA. Hal ini terjadi karena unsur-unsur golongan IIA, VA, dan VIIIA mempunyai konfigurasi elektron yang relatif stabil, sehingga elektron sukar dilepaskan.

KELAS XII

KELAS XII
CARA PERUBAHAN BILANGAN OKSIDASI
Cara penyetaraan persamaan reaksi dengan cara perubahan bilangan oksidasi, yaitu dengan cara melihat perubahan bilangan oksidasinya. Penyetaraan dilakukan dengan menyamakan perubahan bilangan oksidasi.
Pada cara ini suasana reaksi tidak begitu mempengaruhi, meskipun suasana reaksi belum diketahui, penyetaraan dapat dilakukan.
Tahap 1 : Setarakan unsur yang mengalami perubahan biloks.
Tahap 2 : Tentukan biloks masing-masing unsur yang mengalami perubahan
biloks.
Tahap 3 : Tentukan perubahan biloks.
Tahap 4 : Samakan kedua perubahan biloks.
Tahap 5 : Tentukan jumlah muatan di ruas kiri dan di ruas kanan.
Tahap 6 : Setarakan muatan dengan cara:
- Jika muatan di sebelah kiri lebih negatif, maka ditambahkan
ion H+. Ini berarti reaksi dengan suasana asam.
- Jika muatan di sebelah kiri lebih positif, maka ditambahkan
ion –OH. Ini berarti reaksi dengan suasana basa.
Tahap 7 : Setarakan hidrogen dengan menambahkan H2O.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar